Pondok Pesantren Tahfidz Markaz Qur’an Utrujah Bogor saat ini menampung 230 Santri Tahfidz putra dan putri dari berbagai usia. Tidak hanya usia, domisili santrinya pun beragam. Tak sedikit dari pejuang Qur’an ini yang berasal dari luar jawa. Lebih spesial lagi karena untuk yatim dan dhuafa atau yang mendapat beasiswa semuanya digratiskan. Ada lebih dari 50 santri yang menuntut ilmu di sana tanpa biaya apapun.

Sayangnya, saat ini para santri harus tinggal di hunian sementara. Di tempat yang sama juga mereka melakukan aktivitas lainnya seperti tidur, makan dan istirahat. Maka tak heran, sebelum memulai kelas, mereka harus melipat seluruh tempat tidur terlebih dahulu, agar suasana belajar menjadi sedikit kondusif.
“Iya semua dilakukan di sana, belajar di sana, makan di sana, menghafal di sana, istirahat dan tidur juga di sana (hunian sementara),” Kata Ustadzah Ayu, salah satu pengajar di sana. Ustadzah Sarmini, sebagai pimpinan juga menyampaikan kesedihan yang sama, katanya “Kalau panas, pengapnya luar biasa, saya kasihan kepada santri yang harus menghafal dalam kondisi seperti itu. Sesekali mereka menyampaikan panas sama saya, dan saya hanya bisa bilang sabar kepada mereka. Nah kalau hujan suara pengajar sudah tidak terdengar sama sekali karena atap yang terbuat dari seng. Bahkan pernah dindingnya runtuh begitu saja."

Namun mereka tidak menyerah, motivasi yang kuat dan keyakinan kepada pertolongan Allah tetap meneguhkan mereka. Sudah banyak yang hafal 30 juz dan berprestasi, tempat belajar yang jauh dari kata nyaman kalah oleh kegigihan para santri dalam menghafal.
InsyaAllah, Tim Global Wakaf ACT Bogor akan berikhtiar untuk membangunkan ruang kelas serta asrama yang layak bagi mereka berupa satu bangunan asrama untuk santri putra, satu bangunan asrama untuk santri putri, ruang kelas serbaguna, dan fasilitasnya.
Asrama dan ruang kelas ini akan bermanfaat bagi 230 santri di Pondok Pesantren Tahfidz Markaz Qur'an 'Utrujah dan 60 guru yang juga bermukim di sana. Ruangan ini dibangun agar santri tidak harus tidur, makan, dan melakukan kegiatan belajar di ruang yang sama.

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam, bersabda: “Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim)
Sahabat, bukan kondisi yang ideal bagi santri yang menghafal Al Qur'an untuk tinggal dan menghafal di hunian sementara yang hanya beratap seng. Terlebih mereka juga harus belajar, makan, tidur, menghafal di ruangan yang sama. Mari bantu 230 santri penghafal Al Qur’an memeiliki asrama yang ideal, tempat tinggal yang mendukung proses menghafal, serta ruang kelas yang memadai! Insyaallah, setiap bantuan akan menjadi amal jariyah yang akan menyatukan kita dengan para penghafal Al Qur’an ini di Syurga. Aamiin :)
Berikan wakaf terbaikmu dengan cara:
1. Klik
Wakaf Sekarang 2. Masukkan nominal wakaf
3. Masukkan informasi pelengkap lalu pilih metode pembayaran seperti
Transfer Bank BNI/Mandiri/BCA/BRI, Gopay atau OVO
4. Selesaikan dengan klik
Wakaf Sekarang5. Dapatkan laporan wakaf via
email dan atau
whatsapp yang telah dicantumkan
Jangan lupa infokan projek wakaf ini ya,
Salam hangat!
*dengan berwakaf melalui laman ini, kamu telah menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku