Update Terbaru : Kejadian di 27 Ramadhan tahun ini, anak pertamanya mengalami kecelakaan (tabrakan dengan sepeda motor lainnya di persimpangan, dua gigi depannya tanggal, muka lebam dan beberapa luka pada bagian kaki dan tangan) sehingga kendaraan yang biasa digunakan Ibu Siti pergi bertani, kini harus diganti dengan berjalan kaki sejauh +5 km. Jauh sekali untuk ditempuh dengan berjalan kaki, Sahabat :( _____________________________________________________________
Setelah ditinggal wafat oleh suami (pekerja buruh harian) pada tahun 2015, seorang ibu yang bernama Siti Maryam ini terpaksa hidup nomaden, pindah dari satu tempat ke tempat lainnya guna mendapatkan penghasilan yang layak untuk hidupi dua orang anaknya dan dirinya sendiri. Ibu Siti kini bertempat tinggal di Jalan Cendrawasih Perum, Duri, Riau.
Pekerjaannya kini adalah sebagai seorang petani yang memanfaatkan lahan tetangga dengan modal kepercayaan diri untuk bercocok tanam kangkung dan bayam.
“Aku udah beberapa kali pindah dek, mulai dari Banten buka warung nasi, lalu ke Riau jualan bakso, dan terakhir ini lah di Duri, menjadi petani kita. InsyaAllah dek selagi masih ada tangan dan kaki lengkap, apa yang bisa dikerjakan dan dihasilkan, kami upayakan,” Ungkap Ibu Siti dalam wawancara dengan Tim Global Wakaf Duri.

Karena keterbatasan hidup dan penghasilan, Ibu Siti menyekolahkan anak pertamanya (Aam Nurhidayat) di PKBM Jalan Aman Duri dengan ambil paket A (dapat subsidi kategori tidak mampu), dikarenakan pada waktu pindah sekolah (kelas 6 SD) tidak diterima di sekolah negeri/swasta di Duri. Sementara anak keduanya (Aan Hidayat Ramadhan) disekolahkan di SD Swasta (sekarang sudah kelas 6). Dengan kondisi hidup yang tak menentu dan sulit dapatkan pekerjaan dan penghasilan yang cukup, Ibu Siti tetap prioritaskan anak-anak untuk sekolah.
Di lain sisi ternyata anak pertamanya mampu berkomunikasi lisan dan tulisan secara basic menggunakan Bahasa Jepang dan Inggris, hal ini didapat dari belajar online di Youtube. Hal inilah yang membuat Ibu Siti tetap gigih bekerja dan berharap bahwa anaknya memiliki masa depan yang lebih baik dari kondisinya saat ini.

Bekerja sebagai petani kangkung dan bayam sudah dua tahun dijalani dengan otodidak oleh Ibu Siti, bermodalkan percaya pada Illahi Rabbi, bahwa rezeki akan turun jika hambanya tetap berusaha dan berdoa. Namun, karena keterbatasan modal, Ibu Siti sempat pinjam modal dengan PNPM sebesar 3 JT untuk pembelian bibit pertama, pembelian pupuk kandang dan pembelian selang 10 meter untuk pengairan/irigasinya.
Untuk sumber air pertanian sendiri, Ibu Siti menggali sumur sedalam >2 meter dan sampai sekarang masih tetap digunakan. Dan untuk anak pertama karena tidak pandai bertani, sesekali ia dibawa tetangga bila diajak kerja pasang instalasi listrik dan dari sana juga Aam, anak pertamanya beli paket online untuk belajar.
Kejadian di 27 Ramadhan tahun ini, anak pertamanya mengalami kecelakaan (tabrakan dengan sepeda motor lainnya di persimpangan, dua gigi depannya tanggal, muka lebam dan beberapa luka pada bagian kaki dan tangan) sehingga kendaraan yang biasa digunakan Ibu Siti pergi bertani, kini harus diganti dengan berjalan kaki sejauh +5 km. Jauh sekali untuk ditempuh dengan berjalan kaki, Sahabat :(

Bersamaan dengan ini, InsyaAllah Tim Global Wakaf Duri berikhtiar untuk membantu melengkapi kebutuhan keluarga Ibu Siti dengan membelikan motor (kendaraan untuk Ibu Siti bertani) dan memberikan modal untuk meluaskan lahan pertanian.
Dari bantuan pewakif yang diberikan kepada keluarga Ibu Siti dan dua orang anak yatimnya ini, InsyaAllah akan digunakan untuk pembelian kendaran dan tambahan modal bertani yang sekarang sedang digarap oleh Ibu Siti (bertani Kangkung dan Bayam).
“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Sahabat, mari kuatkan pundak Ibu Siti dan keluarganya dengan Wakaf Terbaik sahabat, hingga dengan begitu dekapan Ukhuwah Islamiyah dan Takaful kita terjaga hingga Jannah-Nya, Aamiin Ya Rozaq..
Berikan wakaf terbaikmu dengan cara:
1. Klik
Wakaf Sekarang 2. Masukkan nominal wakaf
3. Masukkan informasi pelengkap lalu pilih metode pembayaran seperti
Transfer Bank BNI/Mandiri/BCA/BRI, Gopay atau OVO
4. Selesaikan dengan klik
Wakaf Sekarang5. Dapatkan laporan wakaf via
email dan atau
whatsapp yang telah dicantumkan
Jangan lupa infokan projek wakaf ini ya,
Salam hangat!
*dengan berwakaf melalui laman ini, kamu telah menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku